9 Istilah Alkohol Yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Membeli Makanan Di Jepang
Jepang, tentunya sudah tidak asing di telingamu ya. Negeri sakura satu ini memiliki berbagai pesona, baik alam, warganya, kotanya, sampai makanannya. Bicara soal makanan, kamu pasti akan tergoda sekali pergi kesana dengan berbagai varian makanan yang menggiurkan. Eits, tapi hati-hati. Bagi kamu muslim yang sedang bepergian ke Jepang, kamu harus hati-hati dalam memilah milih makanan, karena tak jarang makanan yang kelihatannya ramah Muslim (seafood atau vegetarian) ternyata mengandung alcohol *Nangis*.
Memang susah membaca komposisi di setiap kemasan produk-produk makanan Jepang atau bertanya saat kamu makan di restoran, terutama kalau ditulis dalam huruf kanji atau kana. Tapi, tidak ada salahnya untuk tahu dan siapa tau ini bisa jadi referensi dan paduan kamu saat memilih makanan di Jepang. Yuk simak, apa saja sih sebenarnya jenis-jenis alcohol di Jepang yang biasanya dijadikan campuran makanan.
1. Alcohol (アルコール), Liquor (リ キ ュ ー ル) or Youshu (‘洋酒)
Credit picture to theblacksheeppub.ca
Ya namanya juga alkohol ya, jadi sudah pastilah tidak boleh. Tapi, sudahkah kamu tahu penulisan alkohol dalam aksara Jepang? Alkohol, ditulis dengan ‘アルコール’ (baca: Arukooru). Ingat baik-baik dan mungkin kamu bisa terselamatkan dari bahan-bahan non-halal yang akan kamu makan. Alkohol biasanya digunakan untuk saus tomat, cuka, cokelat, bahkan kadang-kadang dicampur juga di dalam mix fruit, untuk memberikan rasa segar dan tekstur buah yang lebih juicy. Hmm.. tergiur? Jangan!Nama lain alkohol selain ‘アルコール’ atau Alcohol adalah Liquor, dalam aksara Jepang ditulis ‘リ キ ュ ー ル’ atau kadang dengan kanji ‘洋酒’. Jenis-jenis alkohol ini biasanya ditemukan dalam es krim, anin-doufu (semacam olahan dari tahu), dan buah campur.
2. Sake (酒 or 日本酒), 酒精 (Shusei), 酒糟 (Sakekasu), 焼酎(Shouchuu)
Credit picture to japan-guide.com
Tidak asing bukan mendengar kata ‘Sake’? Yap, tentu saja tidak. Karena kalau bicara tentang minuman khas Jepang, yang pertama kamu pikirkan pasti sake. Minuman fermentasi beras ini memang sudah banyak dikenal masyarakat, baik di Jepang maupun di seluruh dunia. Tetapi ternyata sake ini tidak hanya untuk minuman lho, melainkan juga banyak digunakan masyarakat Jepang untuk memasakan berbagai hidangan. Contohnya saja, para koki di Jepang suka sekali menambahkan sake sebagai ‘penambah rasa’ ataupun ‘penguat rasa’ untuk tumisan. Bahkan untuk tumisan sayur atau ikan sekalipun. Rasa sake ini dipercaya dapat mengeluarkan kelezatan dari bahan makanan yang dimasak. Kalian juga bisa menemukan sake di minimarket, seperti 梅酒(umeshu) yang terlihat seperti minuman soda biasa. Jadi hati-hati ya jangan sampe kebeli minuman ini.
Credit picture to Choya
Banyak sekali sebenarnya jenis-jenis sake yang ada di Jepang. Misalnya saja, 酒精 (shusei), 酒糟 (sakekasu), 焼酎(shouchuu), dan masih banyak lagi. Tetapi satu hal yang harus kamu ingat untuk mengenali apakah suatu masakan atau produk makanan mengandung ‘sake’ atau tidak, yaitu dengan melihat huruf kanjinya ‘酒’ (Sake). Jadi, catat dan ingat baik-baik hurufnya ya.
3. Mirin (味醂 or みりん)
Credit picture to japancentre.com
Pernah dengar Mirin kan? Bahan satu ini memang banyak sekali dipakai di masakan-masakan Jepang terutama sushi. Jangan-jangan Kamu juga secara tidak sengaja pernah memakan masakan yang ada mirinnya? #hiks. Mulai sekarang, yuk kenali bagaimana hurufnya dan apa mirin itu.Mirin adalah salah satu dari jenis beras yang difermentasikan, hampir sama dengan sake. Bedanya, kadar alkohol dalam mirin lebih sedikit dibandingkan sake dan kadar gulanya lebih tinggi. Jadi pada dasarnya, ini seperti kecap manis tapi cairannya encer sekali. Mirin biasanya sudah dimasukkan dalam makanan yang disajikan. Biasanya makanan yang mengandung mirin adalah sushi, sajian ikan mentah seperti sashimi, cemilan-cemilan, miso, dsb.
4. Whisky (水割り or ウィスキー)
Credit picture to caskers.comTanpa diragukan lagi, cairan satu ini pastinya haram untuk dikonsumsi bagi para muslim. Di Jepang sendiri, whisky terkadang dimasukkan sebagai salah satu komposisi makanan. Biasanya whisky dimasukkan ke dalam kue tart, beberapa masakan panggang, masakan tumisan (bahkan meskipun tumisan itu semuanya berbahan sayuran dan terlihat halal) makanya kamu harus berhati-hati.
5. Wine (ワイン)
Credit picture to crateandbarrel.com
Seperti kita semua ketahui tentunya, Wine terbuat dari anggur yang difermentasi dan jelaslah sudah kalau minuman ini mengandung alkohol. Konon, semakin lama disimpan, semakin mantap rasa dan aromanya. Biasanya di Jepang, Wine atau ‘Anggur’ ini disertakan ke dalam bahan pembuat cokelat, jelly, dan kue dadar (hot cake). Wanginya memang menggoda, tapi hati-hati jangan sampai tergiur ya!
6. Brandy ( ブランデー )
Credit picture to theluxuryspot.com
Aromanya yang manis dan menggiurkan, hmmm siapa yang tidak tergoda nih? Tapi, ingatlah wahai teman-teman muslim, Brandy juga salah satu jenis minuman beralkohol. Jadi, tetaplah tegar pada pendirianmu dan jangan mudah tergoda ya! Di Jepang, biasanya Brandy digunakan dalam kreker dan biskuit. Jadi, berhati-hatilah saat memilih cemilan ya.
7. Rum ( ラム )
Credit picture to excellencerhum.com
Buat kamu yang sering bikin kue tart atau kek di rumah, pasti tidak asing mendengar kata ‘rum’. Yap! Cairan yang beraroma khas ini merupakan larutan beralkohol yang terbuat dari bahan sari tebu yang difermentasi. Rum biasanya dipakai dalam kue keik/tart, jeli, pudding, dan cokelat.
8. Sake Kasu ( 酒糟 )
Credit picture to chicagoreader.com
Gak pernah dengar ‘Kulit Sake’? Sama! Ternyata ada beberapa tahapan pengupasan beras yang harus dilalui sebelum disuling dan difermentasi menjadi Sake. Nah, hasil endapan salah satu proses pengupasan beras inilah yang menjadi ‘Sake Less’ alias ‘Kulit Sake’. Meskipun kadar alkoholnya tidak setinggi seperti dalam sake asli, kulit sake ini tetap mengandung alkohol lho. Biasanya bahan ini digunakan pada kulit lumpia, gyoza, kue keik, jeli, pudding, biskuit, masakan Nabe (rebusan), sushi, dan banyak lagi.
9. Bir ( ビール )
Credit picture to brewtastic.com
Bir barangkali adalah minuman alkohol paling ngetop dan hampir pasti ada di setiap restoran di Jepang. Kebanyakan bir di Jepang berwarna agak pucat dan memiliki kadar alkohol hingga 5%. Banyak merek bir seperti Asahi, Kirin, Suntory, Enjuku, Namakuro, dll menjual minumal beralkohol ini dalam bentuk kemasan kaleng. Minuman bir kaleng ini mudah dijumpai di minimarket-minimarket pinggri jalan dan vending machine. Jadi hati-hati ya kalau kamu mau beli minuman kaleng, pastikan untuk baca labelnya dengan benar.
---
Namun, jika kamu masih khawatir untuk memilah milih makanan di Jepang, tenang saja, cukup pastikan kamu punya aplikasi Halal Navi di ponsel canggihmu! Halal Navi akan memandumu untuk menemukan dimana kamu bisa mencari toko-toko yang menjual snacks halal serta restoran menyajikan masakan halal. Banyak sekali masakan khas Jepang yang bisa kamu cicipi tanpa harus khawatir akan kehalalannya. Jadi, stay Halal and Enjoy Japan ya!